Selasa, 16 November 2010

Sekilas SMA Unggulan CT Foundation


opini dari Surat Kabar WASPADA, Medan
Perkembangan pendidikan di Indonesia makin terasa dengan munculnya banyak lembaga pendidikan atau sekolah, terutama sekolah swasta. Di satu pihak masyarakat semakin sadar pentingnya seseorang dalam hidupnya mengenyam pendidikan, didukung pula dengan program pemerintah yaitu wajib belajar sembilan tahun. Hal inilah mendorong beberapa kalangan dari swasta membangun sekolah untuk menampung anak-anak didik untuk belajar.
Namun, yang perlu diperhatikan pada setiap sekolah apakah telah memiliki suatu konsep dalam sistim proses pembelajaran untuk menghasilkan output siswa yang berkualitas. Tentunya ini tergantung pada konsep yang dirumuskan pada suatu yayasan atau lembaga pendidikan yang meliputi visi dan misi serta termasuk program-program unggulan pada sekolah itu.
Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui lembaga pendidikan formal (sekolah), maka pemerintah bersama swasta telah dan terus berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas.
          Antara lain melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistim evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya.
Menjadi masalah adalah tidak semua orang mampu menduduki bangku sekolah,  walaupun kesannya sekarang di sekolah negeri adalah bebas membayar uang SPP, tetapi tidak bisa dipungkiri masih banyak biaya lain yang harus dipenuhi siswa, terutama pada sekolah swasta yang sudah barang tentu masih tetap membayar SPP. Hal ini, tentunya menjadi masalah bagi keluarga miskin yang akan menyekolahkan anaknya.
Berkaitan hal tersebut, CT Foundation adalah sebuah yayasan dengan visi utama memerangi buta huruf dan mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Didirikan pada 18 Juni 2007 memberikan bantuan sosial terutama beasiswa pada orang tidak mampu atau orang miskin. Dengan pemikiran, orang miskin akan bertambah miskin dan terus berada dalam lingkaran kemiskinan bila tidak mengenyam pendidikan.
Banyak orang miskin yang cerdas dan tinggi kemampuan daya belajarnya tetapi sangat lemah dalam pembiayaan untuk belajar. Oleh karena itu, maka Yayasan CT Foundation mendirikan sekolah pada tingkat menengah atas yaitu Sekolah SMA CT Foundation berasrama (boarding school) dikhususkan menampung anak didik dari keluarga miskin. Diharapkan kelak jika sudah mengenyam pendidikan di sekolah ini, dapat melanjutkan studinya pada jenjang perguruan tinggi atau kalau tidak lanjut, tetapi ada upaya untuk berusaha dari bekal enrepreuneur yang telah ditanamkan ketika sekolah. Anak yang pernah duduk di bangku sekolah ini harus memiliki sikap mandiri dan berwawasan luas dan mampu bersaing, minimal kembali di keluarganya dengan membawa spirit baru.
Sekolah ini pertama didirikan di Sumatera Utara pada tanggal 2 Februari 2010, berlokasi di Kompleks Rumah Madani, Jalan Veteran Psr.VII Manunggal, Labuhan, Deli Serdang, mulai menerima siswa baru untuk tahun ajaran 2010/2011. Masa yang akan datang, direncanakan dibangun sekolah serupa di setiap provinsi di Indonesia.
Syarat utama untuk masuk sekolah ini adalah harus orang miskin. Maka anak yang mendaftar, menulis biodata lengkap yang berisi pekerjaan dan penghasilan orang tua. Ini tidak cukup membuktikan, sehingga petugas melakukan survei di rumah calon siswa yang bersangkutan untuk mendapatkan data lebih valid tetang keadaan yang sebenarnya.
Tidak ada kompromi, dari pengalaman, hampir lima puluh persen pendaftar ditolak karena ditemukan data tidak sesuai yang ada di lapangan berdasarkan ukuran orang miskin. Bukan hanya itu, selain miskin harus memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, sehingga juga dilakukan psikotes untuk mengetahui nilai IQ yang dimiliki calon siswa.
Siswa yang diterima akan menghuni asrama siswa yang dinamai CTF Student Residence (CSR) masih berada di wilayah gedung sekolah. Setiap unit asrama dikoordinasi oleh satu petugas Bina Asrama untuk memberi perhatian dan pembinaan pada siswa, sehingga seluruh disiplin, ketertiban yang berlaku dan kegiatan di CSR dipastikan akan berjalan dengan lancar dan efektif.
Belajar pun lebih teratur, pengajar setiap saat menerima siswa untuk mengkonsultasikan pelajaran yang dianggap masih belum dipahami betul. Melalui kehidupan sehari-hari, siswa akan belajar untuk menjadi percaya diri, salin peduli, saling mengasihi, independen dan menghargai orang lain (learning to live together).
CSR dilengkapi dengan kantin dan cafeteria, taman bacaan, panggung hiburan dan area untuk menampilkan kebolehan bakat seni para siswa. Walaupun demikian, setiap hari ditugaskan seorang guru menjadi piket  secara bergantian dari pukul 16.00 sore sampai pukul 6.00 pagi.
Sekolah SMA memiliki visi utama yaitu mewujudkan manusia Indonesia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, berdaya juang tinggi, berkarakter unggul, berjiwa entrepreneur yakni kreatif, inovatif dan produktif, serta mempunyai landasan iman dan taqwa yang kuat sebagai agen perubahan (agent of change) menuju masyarakat madani (civilized society). Dipilih kata “madani” yang mengandung arti peradaban dan tidak ada peradaban tanpa kepandaian dan keahlian.
Berangkat dari visi tersebut, maka sekolah ini merencanakan dan menyusun program jangka panjang atau jangka pendek yang memuat sejumlah program aktivitas yang akan dilaksanakan sesuai kebijakan pendidikan nasional yang telah ditetapkan. Selain itu telah disusun program unggulan yang diarahkan agar siswa yang tamat memiliki sikap mandiri, berkarakter unggul dan yang lebih penting adalah kemampuan mendirikan usaha dari sikap entrepreuneur yang ditanamkan.
Program unggulan itu, seperti internship, student day, community service, character building, students english development, jurnalistik dan sinematografi, computer skill, field trip, dan green and clean.
Program unggulan terakhir green and clean merupakan program yang mengacu pada education for sustainable development yang dicanangkan oleh Kemdiknas sejak bulan Maret 2010, agar kurikulum di sekolah dilakukan pengayaan terutama pada mata pelajaran sains, mengenai pentingnya melestarikan lingkungan dalam usaha mengurangi efek rumah kaca yang menimbulkan pemanasan global.
Dalam prakteknya siswa secara langsung melakukan tindakan-tindakan dalam mengurangi efek rumah kaca tersebut, seperti penanaman pohon, mengurangi penggunaan plastik, menghemat penggunaan listrik dan masih banyak contoh yang terkait kehidupan sehari – hari.
Sesuai tujuan awal adalah membantu biaya sekolah anak miskin, maka beasiswa diberikan kepada siswa yang lulus seleksi meliputi seluruh biaya pendidikan dan biaya hidup selama masa pendidikan yaitu 3 tahun. Siswa yang tamat dan berhasil masuk Perguruan Tinggi Negeri atau pada Lembaga Pendidikan bersubsidi pemerintah seperti AKABRI, STAN, STPDN dan lain-lain, akan terus dibiayai kuliahnya memperoleh sarjana, bila perlu akan dibiayai sampai pendidikan di jenjang S2 dan S3.
Melihat sistim yang dilakukan yaitu input siswa berbeda dengan sekolah unggulan pada umumnya, yaitu siswa yang tidak mampu atau dari keluarga miskin tetapi memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi. Hal ini tentunya perlu perlakuan khusus yang berkaitan kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu di dalam proses peningkatan mutu pendidikan di sekolah ini, langkah awal dilakukan adalah character building untuk menanamkan pada setiap siswa bahwa dengan belajar atau berpendidikan akan mengubah hidup menjadi lebih baik dan bermutu.
Sekolah ini akan dijadikan model pada pengembangan karakter siswa serta memberikan citra “orang miskin pun bisa berprestasi” ***** ( Dr. Fahruddin, M.Si. : Penulis adalah Direktur Sekolah SMA CT Foundation dan Pembina OSN dan Kelas Akselerasi )

1 komentar:

  1. maju terus CTF dan selalu unggul untuk Rumah anak Madani...

    BalasHapus